Kisah Sukses Usaha Ternak Burung Murai Batu


burung murai

Ternak burung berkicau Murai Batu kini menjadi peluang bisnis yang cukup menggiurkan. Dalam sebulan, seorang pengusaha ternak burung murai bisa meraup untung mencapai puluhan juta rupiah.

Hobi memelihara burung yang digemari oleh beberapa kalangan ternyata membuka peluang usaha penangkaran burung burung. Salah satu jenis burung yang populer dipelihara dan diperlombakan adalah burung murai, yang terkenal dengan kicauannya.

Burung murai batu yang memiliki nama latin Copsychus malabaricus adalah jenis burung pengicau yang juga disebut dengan nama Kucica Hutan. Unggas kecil ini termasuk ke dalam famili Muscicapidae atau burung cacing yang persebarannya berada di seluruh pulau Sumatra, Semenanjung Malaysia, dan sebagian pulau Jawa.

bisnis burung murai batu

Ciri utama dari barung ini adalah memiliki tubuh hampir seluruhnya hitam, kecuali bagian bawah badan berwarna merah cerah hingga jingga kusam. Terdapat sedikit semburat biru di bagian kepala. Ekor panjang ditegakkan dalam keadaan terkejut atau berkicau. Suara kicauannya yang khas merupakan daya tarik tersendiri, sehingga para pecinta atau penghobi burung sering memelihara burung yang berukuran 14-17 cm ini.

Salah seorang wirausahawan yang melihat peluang bisnis burung murai ini adalah Roni Remon, warga  Tuban, Jawa Timur. Burung murai yang Roni ternakan adalah murai batu jenis super yang memiliki panjang ekor rata-rata 22 cm.

Usaha yang dimulai Roni sejak tahun 2010 tersebut, kini mampu menghasilkan anakan burung murai batu sebanyak 10 ekor dalam 1 bulan. Harga burung murai batu anakan dipasarkan umumnya berkisar antara satu juta hingga dua juta lima ratus per ekor. Jika dijual per satu pasang, harganya bisa mencapai lebih dari 3 juta rupiah.

Namun untuk hasil penangkaran Roni, harga anakan burung anakan burung dibandrol di atas harga pasaran karena induknya pernah memenangkan lomba. Dari usaha penangkaran tersebut, omset yang diperoleh Roni dalam 1 bulan bisa mencapai puluhan juta rupiah. Dengan omset usaha yang cukup lumayan tersebut, Roni mampu membiayai kebutuhan keluarga.

Dalam menjalankan bisnis ternak ini, Roni menghadapi beberapa kendala, satu diantaranya adalah angka kematian ternak yang cukup tinggi, sementara populasi burung ini di alam bebas sudah semakin berkurang, sehingga sulit untuk memperoleh tambahan anakan. Agar usahanya tersebut terus bisa berjalan, Roni membidik pasar komunitas burung berkicau. Melalui komunitas ini, Roni menjual seluruh anakan burung murai hasil penangkarannya.

Tertarik untuk menggeluti usaha ini? Menjadi peternak burung, apa pun jenisnya adalah gampang gampang susah. Begitu juga dengan jenis burung yang satu ini. Berikut disajikan sekilas informasi mengenai langkah – langkah dalam bisnis ternak si murai batu.

Persiapan lokasi dan tempat
Sebagai langkah awal yang perlu anda perhatikan adalah menentukan lokasi kandang, karena tempat yang nyaman akan memudahkan burung untuk beradaptasi dan terhindar dari resiko stress. Apa saja syarat-syarat lokasi yang baik untuk beternak murai tersebut? Pertama hindari memilih tempat yang penuh kebisingan, seperti dekat dengan pabrik, bengkel, dan lokasi sejenis yang hiruk pikuk oleh lalu lalang kendaraan bermotor.

Selain itu yang perlu anda waspadai adalah tempat yang berpotensi adanya gangguan binatang liar maupun pencuri. Oleh karena itu, secara sederhananya, lokasi kandang bisa berada di dekat rumah baik di halaman samping, depan atau pun belakang.

Jika memungkinkan, usahakan dan upayakan agar di tempat untuk penangkaran si burung murai tidak ada burung lain yang berdekatan sehingga dapat mengganggu dan bahkan membuat burung menjadi marah dan tidak mau bereproduksi.

Pembuatan kandang ternak murai batu
Setelah anda menemukan lokasi yang tepat, maka langkah berikutnya adalah mendesain serta mendekorasi kandang yang bisa anda lakukan sesuai dengan keinginan anda.

Beberapa hal yang perlu anda perhatikan dalam pembuatan kandang untuk beternak murai antara lain: kandang yang baik memiliki dasar langsung dengan tanah atau bisa juga dengan pasir yang sedikit dicampur dengan kapur. Fungsinya adalah untuk mengontrol tingkat keasaman kotoran yang dapat menyebabkan kandang menjadi lembab sehingga menimbulkan banyak penyakit.

Kemudian, kandang harus disekat dengan tembok, triplek atau penyekat lainnya, yang bertujuan untuk menjaga kenormalan suhu serta menghindarkan dari ganguan tikus maupun burung lainnya. Upayakan sinar matahari bisa masuk ke dalam kandang dan kandang terlindung dari hembusan angin kencang. Sediakan pula sarang untuk tempat bertelur burung dan juga lampu ukuran 5-10 watt yang berfungsi juga sebagai penghangat dan penerangan malam hari.

Pemilihan dan penyiapan induk murai batu
Cara dalam memilih induk murai batu adalah sebagai berikut ini:
Untuk indukan pejantan pilihlah atau beli burung murai yang sudah jinak atau tidak takut dengan kehadiran manusia. Burung burung hasil penangkaran peternak biasanya juga sudah jinak dibandingkan burung yang berasal dari tangkapan alam bebas.

Burung pejantan yang dipilih adalah yang telah berumur lebih dari 2 tahun karena sudah lebih matang untuk bereproduksi. Perhatikan kondisi fisiknya!

Pejantan yang baik, tidak memiliki cacat fisik serta terlihat sehat, memiliki nafsu makan kuat, bergerak lincah, dan bulu tidak kusam. Sementara itu, untuk indukan betina pilihlah burung yang berusia lebih dari 1 tahun. Hindari memilih indukan burung yang memiliki badan kurus yang merupakan pertanda kurang sehat dan sangat rawan kematian.

Pemberin pakan burung
Jenis pakan untuk burung murai antara lain jangkrik, cacing, ulat hongkong, serta telur semut rangrang (kroto). Upayakan untuk menyediakan pakan alami lebih dari 2-3 jenis makanan. Selain itu, untuk merangsang hormon birahi, perlu juga diberikan pakan tambahan yang mengandung vitamin, karbohidrat, protein, mineral.

Pemeliharaan anakan burung murai batu
Perlu perhatian khusus memperlakukan anakan burung murai saat masih kecil agar terhindar dari kematian. Yang perlu anda perhatikan adalah ketika indukan menunjukkan perilaku menyimpang, yakni tidak mau merawat anaknya.

Jika itu terjadi, lakukan penyapihan, dan anda harus merawatnya di tempat yang hangat (misal di kotak kerdus) dan memberikan makanan secara rutin 3-5 sehari. Demikianlah sekilas cara berwirausaha ternak burung murai batu. Salam kerja dan usaha!!!


Tinggalkan komentar