Menambah Penghasilan dengan Usaha Pembuatan Kompos Organik


kompos

Apakah di wilayah tempat tinggal anda banyak terdapat sisa-sisa sampah organik? Jika ya, apakah sampah organik tersebut dikelola atau dibiarkan begitu saja? Bila hanya dibiarkan membusuk tanpa ada pihak yang mengolahnya, maka anda bisa mencoba berkreatifitas mengelola sampah organik tersebut (dedaunan, sayur mayur, sampah kayu, dsb) untuk menjadi kompos sebagai produk ekonomis.

Kompos organik yang dikemas dalam kantong plastik yang bersih memiliki nilai jual yang cukup potensial. Bagaimanakah memulai usaha pembuatan kompos tersebut? Mari kita simak uraian berikut!

Mengenal Kompos
Kompos adalah hasil penguraian yang tidak lengkap (tidak selesai) dari bahan organik yang dilakukan oleh mikroba pada kondisi lingkungan tertentu. Secara alami proses pengomposan dapat berlangsung lama.

Oleh karena itu, membuat kompos diartikan sebagai upaya agar proses terbentuknya kompos dapat berlangsung lebih cepat. Beberapa usaha yang dilakukan misalnya menciptakan kondisi lingkungan yang tepat, memperbanyak jumlah bakteri pengurai, dan lain sebagainya.

sampah organik

Secara garis besar, jenis kompos dapat dibagi menjadi 3 yakni kompos cacing (vermicompost), kompos bagase (terbuat dari ampas tebu), dan kompos bokashi. Menurut para ahli, kompos organik yang diberikan kepada tanaman sebagai bahan pupuk ternyata mampu memberikan hasil yang lebih baik daripada pupuk kimia.

Oleh sebab itu, banyak petani atau pengusaha tanaman hias yang lebih senang menggunakan pupuk kompos untuk menyuburkan tanaman peliharaannya. Namun sayangnya, untuk membuat seember kompos memerlukan waktu yang lama, sehingga dianggap kurang praktis, dan pada akhirnya mereka beralih ke produk-produk pupuk yang lebih praktis, yakni pupuk berbahan kimia. Inilah yang menjadi salah satu latar belakang usaha pembuatan kompos alami.

Cara Usaha Pembuatan Kompos
Untuk memulai usaha ini, ada 3 hal pokok yang wajib disediakan, yaitu bahan sampah organik (misal sayur, dedaunan, kertas, ampas pertanian, dsb), media pengomposan (lobang tanah atau bak), dan alat-alat penunjang. Media tempat pengomposan adalah berupa lobang tanah berbentuk persegi dengan ukuran 2m x 4m dan kedalamannya sekitar 1,5m. Buat dua lobang agar lebih mudah dalam proses pembalikan.

Sementara beberapa alat yang diperlukan, antara lain mesin pencacah (bisa memakai pisau secara manual), ayakan, aktivator pengomposan (misal SuperDec, BioPos, EM4, Green Phoskko Organik, dan sejenisnya yang bisa dibeli di toko pertanian), plastik kemasan, dan mesin seal (mesin segel) atau diikat secara manual.

Pertama yang dilakukan adalah membuat dua buah lubang seperti yang sudah disebutkan di atas atau juga memakai bak dengan ukuran sama dan tingginya 1,5 meter. Kemudian masukkan cacahan bahan kompos yang ukurannya 1-2cm, semakin kecil semakin cepat terurai. Pada saat memasukkan bahan sampah organik tersebut jangan dipadatkan agar suhu optimal bisa tercapai (45°-60°C).

Setelah penuh, siram dengan larutan aktivator untuk memperbanyak mikroba sehingga proses pengomposan bisa lebih cepat. Kemudian tutup dengan karung goni yang basah. Setelah satu minggu, endapan kompos diangkat dan dipindahkan ke lobang ke dua (proses pembalikan). Proses ini diulang satu minggu kemudian sampai 4 kali pembalikan.

Setelah satu bulan, kompos biasanya telah terbentuk dengan ciri-ciri warna dan baunya mirip dengan tanah yaitu hitam coklat. Selanjutnya, sebelum proses pengepakan (memasukkan ke dalam kemasan), kompos yang telah jadi dibiarkan di tempat terbuka untuk mengurangi kadar airnya hingga tersisa 15-20% (proses mengangin-anginkan).

Jika telah diperoleh kadar air yang dimaksud, maka kompos diayak untuk menyaring benda-benda yang tidak diinginkan. Dan tahap akhirnya adalah memasukkan kompos ke dalam plastik kemasan dan diseal (segel) agar lebih menarik (profesional).

Memasarkan Produk Kompos
Target pasar yang diincar dalam bisnis ini adalah para petani dan pecinta tanaman. Anda bisa menawarkan langsung target kosumen yang dimaksud atau menjalin kerjasama dengan para agen pupuk dan toko pertanian. Harga satu kilogram pupuk kompos biasanya Rp 3.000 – Rp 5.000,-. Untuk memperbanyak jumlah produksi kompos organik, maka media pengomposan juga harus lebih dari 2 lobang bak.

Demikianlah sekilas gambaran peluang usaha pembuatan kompos organik. Salam kerja & usaha!!!


Tinggalkan komentar