Kumpulan Cerita Lucu dalam Dunia Bisnis


lucu

Jika saat ini anda tengah lelah dan pusing mengelola bisnis atau menjalankan pekerjaan dan rutinitas harian anda, maka inilah saatnya untuk merelaksasi otot dan pikiran anda agar kembali fresh dan bersemangat lagi untuk melakukan aktivitas anda.

Untuk menyegarkan kembali fisik dan psikis anda, silakan baca beberapa anekdot humor dalam dunia bisnis berikut ini.

Pebisnis Muda dan Telepon Kantor
Seorang pemuda baru saja mendirikan bisnis kecilnya. Ia menyewa gedung yang elit dengan perlengkapan kantor yang tertata rapi. Sembari duduk di atas kursi kerjanya, ia melihat seorang pria sedang masuk menuju ke dalam gedung kantornya.

Agar tampak terlihat keren dan profesional, si pemuda tersebut kemudian mengangkat telepon kantornya sambil berpura-pura ngobrol dengan seseorang seolah-olah ia sedang melakukan kesepakatan bisnis dengan lawan bicaranya di telepon.

Akhirnya setelah agak lama memakai telepon, si pemuda kemudian menyapa pria yang datang tersebut dengan penuh percaya diri, “Apa yang bisa saya bantu, Pak?” Tamu pria tersebut kemudian dengan santai menjawab, “Saya ke sini untuk mengaktifkan telepon kantor anda yang masih off!”

The Goofy Boy (Si Anak Laki-laki yang Bodoh)
Suatu hari seorang pengusaha sedang mencukur rambutnya di sebuah barber shop. Dari luar jendela, tampak seorang anak laki-laki sedang berjalan melewati tempat cukur tersebut. Si tukang cukur itu kemudian berkata kepada pelanggannya (si pengusaha), “Coba anda lihat anak kecil itu! Dialah anak laki-laki yang paling t0lol di kawasan perumahan ini. Kalau anda tidak percaya, mari kita buktikan!”

Si tukang cukur kemudian memanggil si anak itu, lalu memberikan dua pilihan. “Silakan kamu boleh ambil salah satunya, uang 5.000 yang masih baru atau uang 50.000 yang sudah lecek”.Setelah agak lama berpikir, si anak kemudian mengambil uang 5.000 dan memasukkan kedalam kantongnya.

Si tukang cukur kemudian tersenyum dan merasa apa yang ia katakan adalah benar. Seusai kegiatan mencukur, si pengusaha kemudian pergi menemui si anak laki-laki tersebut dan mengajukan sebuah pertanyaan, “Kenapa kamu tidak memilih uang 50.000?” Anak itu menjawab dengan santai, “Kalau saya mengambil uang 50.000, maka permainan akan berakhir! Itu artinya besok saya tidak akan mendapat uang lagi dari si tukang cukur”.

Engineer dan Manager
Seorang pria yang tengah berada di atas balon udara, agak panik karena merasa kehilangan arah. Ia kemudian merendahkan balonnya untuk bertanya kepada seorang laki-laki yang tepat berada di bawahnya.“Bisakah anda memberitahu, saya sedang berada di mana?”

Laki-laki yang berada di bawah kemudian menjawab, “Anda sedang berada di atas balon udara yang sedang melayang dengan ketinggian sekitar 20 meter dari permukaan tanah”.Si Pria yang berada pada balon udara tersebut berkata kembali, “Saya yakin, Anda pasti seorang teknisi”

“Ya benar, bagaimana anda bisa tahu?” kata si laki-laki yang berada di bawah. Dengan suara lantang, si pria balon berkata, “Semua yang anda katakan tadi hanya tentang hal teknis yang ternyata tidak memberikan banyak manfaat bagi saya”.Laki-laki yang berdiri di bawah tersebut membalas perkataan si pria balon, “Tampaknya anda adalah seorang manajer!”“Wah, bagaimana anda bisa tahu tentang jabatan saya?” ucap si pria balon yang penuh rasa penasaran.

Sembari berjalan, si laki-laki yang berprofesi sebagai teknisi (engineer) tersebut kemudian berkata, “Anda tidak tahu di mana Anda berada, atau ke mana Anda akan pergi, tapi Anda mengharapkan agar saya bisa membantu Anda”.

Pekerja Malas
Seorang manajer perusahaan sedang melakukan inspeksi mendadak untuk mengecek kinerja para karyawannya. Di ujung pabrik ia melihat seorang pekerja sedang duduk malas di pos jaga. Sang manajer kemudian menghampiri pekerja tersebut dan bertanya, “Berapa rupiah kamu digaji setiap minggunya?”

Pekerja tersebut kemudian menjawab, “Saya dibayar lima ratus ribu rupiah per minggu”. Dengan agak kesal Sang Manajer kemudian mengambil uang dari dompetnya dan berkata, “Ambillah uang lima ratus ribu ini, pergi dan jangan pernah kembali lagi ke pabrik ini!”

Setelah memberikan uang, si manajer kemudian bertanya kepada supervisor-nya, “Sudah berapa lama orang itu bekerja di pabrik ini?” Supervisor menjawab, “Dia tidak bekerja di perusahaan kita, dia hanya seorang pengantar pizza”. Sang Manajer, “Apa…???”


Tinggalkan komentar