Ikan merupakan salah satu hasil utama dari sumber daya alam kelautan. Sebagai negara maritim, Indonesia tentunya memiliki sumber daya kelautan yang melimpah dan hal ini sering membuat hasil hasil laut menjadi berlebih, misalnya ikan. Ketika musim penangkapan ikan cukup melimpah, pasokan menjadi berlebih, sehingga harga turun drastis.
Para nelayan atau pun saudagar hanya mengolahnya dengan cara tradisional, yakni hanya dijemur atau diasinkan saja. Hal ini tentu membuat produk olahan tersebut kurang tahan lama atau tidak menarik konsumen.
Oleh sebab itu, harus diolah untuk menjadi produk yang lebih ekonomis, salah satunya dengan menjadikan hasil tangkapan ikan berlebih tersebut menjadi tepung ikan. Bila di daerah anda produksi ikan selalu berlebih, maka membuka usaha pembuatan tepung ikan bisa menjadi pilihan yang menarik.
Tepung ikan atau marine fish meal adalah salah satu produk pengawetan ikan brbentuk kering atau memiliki kadar air rendah. Produk tepung ikan ini biasanya digunakan untuk bahan kue, penambah rasa makanan, olahan pakan ternak, atau untuk binatang kesayangan.
Untuk membuat tepung ikan diperlukan beberapa proses, antara lain: penggilingan bahan mentah, pengukusan, pengeringan, pemerasan minyak, penggilingan bahan olahan dan tahap pengemasan. Sementara itu, bahan yang digunakan umumnya adalah jenis-jenis ikan yang kurang ekonomis (kurang laku).
Secara umum, terdapat kurang lebih ada tiga metode yang digunakan dalam pembuatan tepung ikan, yaitu cara basah, cara kering, dan cara penyulingan. Untuk industri kecil skala rumah tangga metode yang paling tepat digunakan dan termurah adalah dengan cara kering. Seperti apakah gambaran usaha pembuatan produk tepung ikan ini? Berikut sekilas deskripsinya.
Penyiapan Bahan
Bahan utama yang digunakan dalam produk ini tentu adalah ikan, dengan memilih jenis ikan yang kurang ekonomis atau murah atau kurang laku di pasaran, misalnya ikan-ikan kecil atau rucah.
Penyiapan Peralatan
Dalam usaha skala rumah tangga, pembuatan tepung ikan dapat dilakukan dengan alat-alat yang sederhana antara lain: penggiling ikan yang digunakan untuk menggiling ikan basah dan bubur kering ikan, alat pengering gunakan untuk menurunkan kadar air hingga mencapai kurang dari 8 persen, alat press yang digunakan untuk memeras cake ikan kering sehingga kandungan lemaknya berkurang, dan berikutnya adalah alat pengemasan.
Cara Pembuatan Tepung Ikan
Dalam proses pengolahan ikan menjadi produk tepung ikan, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu:
1. Penggilingan ikan basah
Penggilingan atau penghancuran ikan ini umumnya dilakukan terhadap ikan-ikan yang berukuran sedang hingga besar, sementara ikan-ikan kecil tidak mesti harus dilakukan penggilingan. Sebelum dilakukan penggilingan ada baiknya ikan yang berukuran sedang ataupun besar tersebut dilakukan pembersihan pada bagian dalamnya terutama untuk membuang jeroannya. Bahan ikan yang telah dicuci tersebut kemudian dimasukkan ke dalam penggilingan sehingga akan diperoleh bubur mentah berbahan ikan.
2. Tahap Pengukusan
Setelah melakukan proses penggilingan dan memperoleh bubur mentah berbahan ikan tersebut, maka langkah berikutnya adalah mengukusnya selama 1 jam dengan uap panas sehingga menghasilkan bubur ikan yang matang secara sempurna. Hasil kukusan tersebut berupa bubur matang ikan.
3. Tahap Pengeringan
Untuk proses pengeringan ini ada baiknya menggunakan alat pengeringan seperti oven sehingga dapat menghasilkan adonan atau cake ikan kering yang berkadar sekitar 8 persen. Pengeringan dengan menggunakan sinar matahari kurang efektif karena memerlukan waktu yang lebih lama sehingga proses produksinya menjadi kurang efisien, selain itu juga sulit mengukur kadar air yang terkandung dalam cake ikan tersebut.
4. Pemerasan Kadar Minyak
Kandungan kadar minyak atau lemak ikan yang masih tinggi perlu dikurangi agar menghasilkan produk tepung ikan yang lebih awet. Dengan memerasnya, baik itu secara manual ataupun menggunakan mesin, akan menghasilkan cake ikan yang lebih sempurna.
5. Penggilingan Cake (Penepungan)
Untuk mendapatkan produk akhir tepung ikan, maka cake ikan yang telah dilakukan proses pemerasan tersebut harus digiling secara halus, sehingga lolos ayakan 40-60 mesh.
6. Tahap Pengemasan dan Pemasaran
Setelah mendapatkan produk tepung ikan yang halus, maka tahap berikutnya adalah pengemasan dan juga pemasaran. Tepung ikan sebaiknya disimpan dalam karung plastik atau di dalam wadah yang kedap air. Sebelum melakukan pemasaran atau penjualan, pastikan terlebih dahulu bahwa kadar air yang terkandung dalam produk tersebut berada di bawah 8% agar bisa bertahan dalam jangka waktu lama. Di pasaran harga tepung ikan rata-rata Rp 10.000 – 20.000 per kg, tergantung kadar proteinnya.
Demikianlah sekilas tentang cara dan proses membuka usaha pembuatan produk tepung ikan dengan memanfaatkan bahan-bahan ikan berlebih yang kurang laku atau kurang disukai dikonsumsen. Dengan menggunakan varian rasa tertentu, usaha pembuatan tepung ikan ini bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Salam kerja & usaha!!!
Komentar
Posting Komentar