Korek api, baik korek api gas atau pun korek api stick (kayu) merupakan salah perlengkapan pokok bagi manusia. Setiap rumah tangga, tentu takkan pernah lepas dari benda tersebut. Meskipun berbagai perabotan rumah tangga telah dilengkapi pemantik otomatis atau pun menggunakan sumber panas dari energi listrik, tetap saja korek api menjadi benda yang wajib ada dalam setiap rumah. Kecil tapi sangat penting.
Bagaimanakah proses pembuatan korek api wood stick (matches)? Menurut sejarahnya, industri korek api pertama yang memproduksi secara massal berada di negara Swedia, oleh karena itu negara yang beribu kota Stockholm tersebut dikenal sebagai kiblatnya korek api dunia.
Di Indonesia, industri korek api kayu hanya dilakoni oleh beberapa perusahaan besar, salah satu diantaranya adalah Java Macth Factory (Jakarta Utara) yang telah berdiri sejak 1949. Dalam industri pembuatan korek api, jenis kayu yang umum digunakan untuk stick korek api adalah kayu pinus, albasia, gamelina, damar, dan genitri.
Untuk bahan pentol koreknya (head composition), memakai aneka zat kimia yaitu gelatin, powdered glass (bubuk kaca), mangan dioksida, potassium klorat, potassium bikromat, zine oxide, iron oxide, bubuk sulfur, dan parafine untuk splint (stick kayu).
Sementara bahan untuk tempat menggesek kepala (pentol) korek atau disebut dengan istilah side coating terdiri dari fosfor merah, mangan dioksida, polysol, dan ore concentrade. Agar bisa memproduksi dalam jumlah besar, perusahaan korek api memerlukan berbagai peralatan dan mesin canggih, diantaranya:
1. Pada bagian produksi batang korek (splint process), mesin-mesin yang diperlukan:
- Mesin Cross Cut (CCT) untuk memotong batang kayu menjadi ukuran tertentu;
- Mesin Autoclave yang berfungsi melunakan kayu pinus dengan proses uap;
- Mesin Peeling (CBK2) untuk mengiris kayu menjadi lembaran-lembaran tipis (veneer) yang tebalnya sekitar 2mm;
- Mesin Penyusun (CED) yang akan menyusun venner sebelum dimasukkan ke dalam mesin Chopping;
- Mesin Chopping (DAL) berfungsi memotong veneer menjadi batang-batang (sticks) korek api yang panjangnya 4cm;
- Mesin Impragnating (DYS) yang bertugas memberi amonium fosfor ke batang-batang korek api;
- Mesin Pengering (SF); Mesin Poleshing Drum (FZDS) yang berfungsi menghaluskan batang-batang korek api (splint);
- Mesin Penyortir Batang Korek Api yang rusak atau disebut Mesin Selecting Table;
2. Pada bagian pembuatan pentol korek api (match production process), jenis mesin yang dibutuhkan:
- Mesin Match Dipping (MDM) yang bertugas menyusun splint (batang korek api) dan memberinya adonan pentul sehingga menjadi korek api yang sempurna;
- Mesin Filling Type untuk memasukkan batang-batang korek api kedalam kotak kemasan korek api (box);
- Mesin Outer Box untuk memberi lapisan side coating pada ke dua bagian sisi kotak pembungkus;
- Mesin Inner Box; Mesin Wraping; dan Mesin Packing.
Begitu canggihnya mesin-mesin yang digunakan, sehingga para pemain dalam industri ini adalah pengusaha-pengusaha kelas kakap untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan juga ekspor. Namun untuk sekedar keperluan pribadi, kita bisa membuat beberapa batang korek api dengan teknik yang sederhana (manual).
Untuk membuat korek api, alat dan bahan yang dibutuhkan terdiri dari: 1 sendok teh fosfor merah; 1 sendok teh kalium klorat; lem elmer (polyvinyl acetate); batang-batang kayu kecil (sebagai batang korek api); loyang untuk oven; kacamata untuk keselamatan; sarung tangan; dan tusuk gigi.
Cara membuat korek api (stickmatches):
Pertama, campurkan 1 sdt potasium klorat dengan ½ sdt lem elmer dengan menggunakan tusuk gigi hingga adonan merata. Kemudian ujung batang yang akan dijadikan korek api diberi lapisan adonan tersebut setebal 1 mm. Setelah itu, panggang pakai wajan atau oven batang-batang yang telah dilapisi adonan selama 2 jam pada suhu 65°C. Kemudian keluarkan dan biarkan menjadi dingin dan mengeras.
Langkah berikutnya, dengan menggunakan tusuk gigi yang baru, campurkan 1 sdt fosfor merah dengan ½ sdt lem elmer. Celupkan ujung batang korek yang telah berlapis tersebut kedalam campuran fosfor merah dan lem tadi. Pastikan lapisan potasium klorat telah tertutup dengan lapisan fosfor merah. Oven lagi selama 2 jam pada suhu yang sama, dengan loyang yang berbeda. Setelah itu korek api telah selesai dibuat.
Perhatian…..!!!
“Bahan-bahan yang digunakan tersebut adalah zat kimia yang reaktif dan beracun, jauhkan dari jangkauan anak-anak; jangan pernah membuat potasium klorat bersentuhan langsung dengan fosfor merah karena dapat menimbulkan reaksi kimia yang membahayakan mata dan pernapasan anda, bahkan bisa menimbulkan ledakan. Jadi harus dilakukan dengan sangat hati-hati!!!”
Demikian sekilas gambaran tentang industri pembuatan korek api (Stickmatches). Beberapa pebisnis yang memiliki akses untuk mendapatkan korek api jadi namun tanpa pembungkus (biasanya dengan memesan ke pabrik), menggunakan naluri bisnisnya untuk mendapatkan keuntungan, yaitu membuatkan korek api untuk perusahaan-perusahaan tertentu (misal hotel, restaurant, toko, dsb) dengan cetakan logo dan nama perusahaan pada kotak pembungkus korek api. Hal tersebut merupakan cara perusahaan-perusahaan untuk branding dan promosi.
Komentar
Posting Komentar