Salah satu sosok pengusaha kelas dunia yang menjadi guru dan inspirasi bisnis bagi banyak orang adalah Warren Buffet. Kisah fantastis kesuksesannya bahkan telah menjadi bahan pembahasan dalam berbagi buku dan artikel, di antaranya adalah yang merupakan biografi dirinya berjudul The Making of American Capitalist, The Good Guy of Wall Street, dan snowball: Warren Buffett and the Business of Life.
Warren Buffett merupakan seorang investor legendaris yang berasal dari Amerika Serikat. Ia menjadi personal yang tergolong paling sering dinobatkan sebagai salah satu orang terkaya alias milioner di dunia.
Satu hal yang membuat ia bisa menjadi sukses adalah kejeliannya dalam membaca pergerakan dan fluktuasi saham kemudian melakukan penanaman modal atau investasi yang tepat. Jumlah uang dan kekayaan yang berhasil dikumpulkan, membuat dirinya dijuluki sebagai “Penyihir dari Omaha”.
Warren Buffett, seorang laki-laki yang lahir pada tahun 1930, di wikayah Nebraska, Omaha – Amerika Serikat. Menjadi pialang saham memang merupakan impian dan cita – citanya sejak ia masih kecil. Sejak masih anak-anak, ia memang lebih tertarik dengan pelajaran angka.
Ketika Warren Buffett lulus dari jenjang SMA, di bawah fotonya yang terpampang pada buku tahunan tertulis kalimat “suka matematika; calon pialang saham”. Sedari kecil ia mencoba beragam bisnis, riwayat bisnisnya antara lain: berjualan permen karet, minuman soda, majalah, menyewakan mesin-mesin pinbol di kedai-kedai tukang cukur, dan menginvestasikan uangnya di sebuah bisnis milik sang ayah.
Setelah menyelesaikan studi di University of Nebraska, Warren Buffet melanjutkan studinya di Columbia Graduate Business School. Pemilihan sekolah bisnis tersebut dilatarbelakangi karena Benjamin Graham yang merupakan seorang analis sekuritas tersohor dan penulis salah satu buku favorit Warren, “The Intelligent Investor” menjadi pengajar di sana.
Setelah berhasil mendapatkan gelar Master dalam Ilmu Ekonomi, Warren kemudian mencurahkan sepanjang kariernya untuk berinvestasi di pelbagai macam perusahaan hingga menjadi salah satu orang terkaya di dunia.
Warren Buffet mengawali perjalanan usahanya dengan beberapa mitra di Omaha, namun hal itu tak berlangsung lama karena ia segera tertarik untuk bergabung dengan kemitraan milik Benjamin Graham. Pada tahun 1956, Benjamin telah memasuki masa pensiun dan pada saat itu tabungan Warren sudah berjumlah 174.000 dolar (kini nilainya setara dengan lebih dari 1 juta dolar).
Selanjutnya Warren membentuk berbagai kerjasama kemitraan untuk berinvestasi di berbagai bidang, salah satunya adalah mengambil alih seluruhnya kepemilikan saham sebuah perusahaan tekstil yang bernama Berkshire Hathaway, tahun 1965.
Tak seperti strategi dan kebiasaan para miliarder lain yang lebih memilih untuk membangun konglomerasi dengan kepemilikan jaringan perusahaan dan ribuan karyawan, Warren Buffett justru menggunakan perusahaan tersebut semata-mata sebagai kendaraan investasi. Jumlah karyawan tetapnya hanya terdiri dari 13 orang, namun laba pribadi Warren dari aktivitas perusahaan tekstil tersebut mencapai 39 miliar dolar.
Menurut pandangan bisnis yang dipegang Warren, investasi harus berdasarkan pada prinsip berikut ini: Aturan pertama, jangan sampai uangmu hilang! Aturan nomor dua, jangan lupakan aturan nomor satu! Oleh karena itu, dalam melakoni bisnis investasinya, Warren selalu menginvestasikan labanya dan tetap hidup hemat dari gaji pokok.
Pria berumur 80 tahunan tersebut sepanjang kariernya selalu berhati-hati dan teliti terhadap pinjaman utang. Dalam berbagai kesempatan wawancara atau saat menjadi nara sumber, ia sering memberi nasihat kepada kaum muda agar menghindari atau mengurangi penggunaan kartu kredit, selalu cermat dengan pengeluaran-pengeluaran kecil, serta harus cepat dan tegas dalam bertindak sekaligus cerdas menilai risiko.
Meskipun ia menjadi manusia tajir, Warren tetap setia tinggal di rumah yang dibelinya pada tahun 1958, tidak pernah membeli mobil mewah, dan tidak menggunakan telepon genggam. Sebagian harta yang ia miliki disumbangkan untuk bantuan sosial, satu diantaranya melalui Bill & Melinda Gates Foundation, sebuah yayasan milik Bill Gates (pemilik Microsoft).
Definisi sukses menurut Warren Buffet adalah “Melakukan apa yang kamu suka dan kamu kuasai”. Warren adalah sosok orang yang mencintai apa yang ia kuasai dengan sangat terampil, khususnya dalam seni berinvestasi.
Komentar
Posting Komentar