Tanaman bambu merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak tumbuh di wilayah Indonesia. Masyarakat nusantara biasanya memanfaatkan batang tanaman ini untuk konstruksi rumah, bahan kerajinan, dan perabot rumah tangga lainnya.
Sementara bagian tunas bambu digunakan untuk bahan masakan, yaitu sayur rebung. Sedangkan daunnya dipakai sebagai media pengukus nasi dan beberapa jenis daun bambu lainnya dijadikan pakan ternak sapi.
Di daratan China, daun bambu sejak lama digunakan sebagai bagian dari pengobatan herbal. Daun bambu dipercaya dapat mengobati penyakit asma, menurunkan kolesterol, darah tinggi, batuk, demam, dan masuk angin. Berdasarkan hasil penelitian, daun bambu mengandung beberapa zat penting, antara lain: flavonoid, polisakarida, vitamin, asam amino, dan zat anti oksidan lainnya.
Berlatar belakang hal tersebut, beberapa mahasiswa di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mencoba berkreativitas mengolah daun bambu tersebut agar bermanfaat dan bisa mendatangkan rupiah. Mereka berhasil mendapatkan dana hibah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKMK) dengan produk olahan kerupuk daun bambu yang diberi nama Kedapring.
Untuk membuat kerupuk berbahan daun bambu tidaklah terlalu sulit. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat kerupuk daun bambu, terdiri dari:
- Tepung tapioka 500 gram
- Tepung terigu 100 gram
- Gula pasir 35 gram
- Garam dapur 25 gram
- Bawang putih 35 gram
- Kapur sirih 1 sendok makan
- Air putih 350 ml
Cara membuat kerupuk daun bambu:
- Pilih daun bambu yang masih muda (berwarna hijau muda)
- Rebus daun bambu untuk menghilangkan bulu dan membunuh kuman-kuman yang melekat.
- Setelah lunak, tiriskan kemudian diblender dengan menambahkan sedikit air hingga hasilnya menjadi agak encer.
- Langkah selanjutnya adalah menuangkan hasil blenderan tersebut ke dalam campuran tepung tapioka dan tepung terigu pada sebuah wadah (misalnya baskom). Aduk merata. Jangan lupa untuk menambahkan garam, gula, air kapur sirih dan bawang putih yang sudah dihaluskan tersebut. Agar adonan menjadi mudah diaduk, tuangkan air putih secukupnya. Aduk dan remas dengan tangan hingga adonan menjadi kalis (tidak lengket).
- Tahap berikutnya adalah membagi adonan ke dalam cetakan/wadah, bisa memakai besek. Kemudian dikukus hingga matang dan berwarna hijau bening.
- Setelah proses penguskusan, adonan dibiarkan dingin selama 10-12 jam. Ketika sudah terasa agak mengeras, adonan dipotong tipis-tipis dengan ketebalan 1-2 cm. Selanjutnya dijemur pada terik matahari. Lama pengeringan tergantung struktur bahan kerupuk. Jika bahan kerupuk mentah tersebut terasa mudah patah, maka proses pengeringan bisa dihentikan.
- Langkah terakhir adalah menggorengnya dalam minyak panas dan kemudian siap dikemas dalam plastik kedap udara.
Demikian sekilas tentang proses pembuatan kerupuk daun bambu. Kerupuk jenis ini belum dikenal luas di masyarakat, sehingga nampaknya memiliki daya tarik yang besar. Agar sukses, maka kreativitas bentuk kerupuk yang unik dengan racikan rasa resep yang special sangat diperlukan.
Komentar
Posting Komentar