Dalam bisnis penerbitan buku (book publishing), ada banyak bidang pekerjaan yang berkaitan dengan hal tersebut, misalnya menjadi editor, translator (penerjemah buku), desainer buku, ilustrator sampul buku, pembuat resensi, menjadi proofreading (pendeteksi kesalahan isi buku sebelum dipublikasikan) dan yang paling vital tentu profesi sebagai penulis. Tanpa ada karya-karya dari para penulis, maka bisnis penerbitan akan bangkrut.
Menjadi seorang penulis (author) mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya: tidak dibatasi oleh jam kerja, bebas menentukan tempat bekerja (di kamar, di kantor, di taman, dsb.), bisa mencurahkan imajinasi dan pendapat pribadi, berkesempatan untuk terkenal, dan karya buku yang bagus sering diangkat menjadi film.
Di zaman yang semakin canggih ini, berprofesi sebagai seorang penulis atau pun hanya sebagai kerja sampingan (part time) merupakan sesuatu yang cukup menarik untuk digeluti dan berprospek cerah sebagai salah satu sumber penghasilan. Lalu bagaimana caranya menjadi seorang penulis buku? Mari kita simak sekilas penjelasannya:
1. Menentukan kategori (tema) tulisan
Yang pertama anda lakukan adalah menggali ide dan menentukan tema yang akan ditulis untuk buku anda. Misalnya menulis tentang resep masakan, membuat buku cerita atau novel, menulis tentang kebudayaan, membuat tulisan yang bertema non-fiksi, membuat buku pelajaran, menulis tentang tutorial pertanian, menulis buku humor, membuat photobook, dan lain sebagainya. Semua pilihan tergantung minat dan kemampuan anda.
Ada baiknya jika anda mempertimbangkan jenis tema buku yang sesuai dengan selera pasar terkini. Namun, ada juga beberapa penulis yang menulis berdasarkan pesanan dari tim penerbit.
2. Mulai menulis
Setelah anda menemukan ide pokok dan gagasan utama dalam proyek buku anda, maka langkah selanjutnya adalah menuangkannya dalam rangkaian tulisan. Jika buku anda adalah jenis non-fiksi, maka anda perlu juga mengumpulkan data-data sebagai penunjang isi buku. Tidak batasan yang pasti tebal halaman yang mesti anda tulis. Yang terpenting dalam poin ini adalah menulis sebaik dan semenarik mungkin.
3. Mengajukan naskah
Setelah anda menyelesaikan isi dari buku karangan anda, langkah berikutnya adalah mengajukan (menawarkan) naskah tulisan anda ke perusahaan-perusahaan penerbit. Di Indonesia ada ratusan perusahaan penerbitan buku yang bisa anda pilih, baik yang berskala nasional maupun lokal.
Anda bisa menawarkan karya anda secara offline, misalnya dengan mendatangi kantor perwakilan di daerah atau mengirimkan naskah lewat pos. Selain secara offline, beberapa penerbit juga menyediakan fasilitas online, yaitu pengiriman naskah melalui situs websitenya (biasanya lewat email), contohnya penerbitsalemba.com; gavamedia.net; dan lain-lain.
Pada tahap inilah, seorang calon penulis ditentukan nasibnya. Jika naskah yang telah diajukan ke penerbit tersebut mendapat respon positif, maka bisa dipastikan 80% ia telah menjadi seorang penulis. Namun untuk menembus tembok tersebut merupakan hal yang sulit. Pihak penerbit biasanya lebih mengutamakan karya-karya dari penulis yang ternama. Tetapi, jika isi naskah anda diproyeksikan laku di pasaran, bukan hal mustahil jika anda akan segera dihubungi untuk teken kontrak kerjasama.
4. Tahap pencetakan dan publikasi
Urusan pencetakan dan penerbitan buku, sepenuhnya ada di pihak penerbit. Sebelum diprint dan publishing, akan dilakukan tahapan editing dan peninjauan ulang agar benar-benar pas. Lalu bagaimana jika tidak diterima jadi penulis di suatu perusahaan penerbit?
Melihat begitu ketatnya persaingan menjadi seorang penulis, hanya sedikit orang yang bisa lolos dan bukunya dipublikasikan ke pasaran. Oleh sebab itu, banyak calon penulis yang lebih memilih menjadi penerbit mandiri (self-publishing). Apa itu penerbit mandiri (self-publishing)?
Penerbit mandiri adalah seorang penulis yang juga menerbitkan (mencetak) bukunya sendiri, serta melakukan pemasaran secara mandiri. Tentu biayanya ditanggung sendiri. Bagi penulis kecil (pemula), tentu hal tersebut sangat memberatkan. Maka banyak penulis yang memakai sistem pemasaran POD (Print On Demand) atau dicetak berdasarkan pesanan, seperti yang dilakukan oleh John Saul dari Amerika.
Sistem pemasaran ini umumnya dilakukan melalui pemasaran online, dan buku tidak dijual di toko-toko buku. Para pembeli melakukan pemesanan lewat website, kemudian penulis akan mencetakkan bukunya dan dikirimkan ke alamat si pembeli. Hal ini tentunya akan mengurangi resiko kerugian.
Para penulis yang tidak mempunyai fasilitas cetak, biasanya menggunakan jasa pihak ke tiga, baik secara offline maupun online. Ada banyak perusahaan yang menyediakan jasa pencetakan di internet, contohnya nulisbuku.com. Perusahaan penerbitan indie tersebut sangat membantu para penulis pemula yang tidak mempunyai modal.
Penulis cukup mengirimkan naskah beserta desain sampulnya ke website pencetak tersebut (lewat email). Ringkasan buku penulis (treiller) akan terpajang di toko online perusahaan tersebut. Ketika seorang pembeli melakukan pesanan, maka penyedia jasa cetak POD tersebut kemudian mencetakkan buku yang dipesan (papper book), mengemasnya (wrapper), lalu melakukan pengiriman. Hasil penjualan akan dibagi berdasarkan kesepakatan.
Demikian sekilas tentang langkah-langkah menjadi seorang penulis. Selain mempunyai ide-ide tulisan yang brilian, melakukan promosi adalah hal yang wajib dilakukan agar buku tersebut dikenal banyak orang dan laku di pasaran.
Untuk melindungi karya anda, maka ajukan permohonan nomor ISBN (International Standard Book Number) ke Perpustakaan Nasional yang terletak di jalan Salemba Raya – Jakarta. Biasanya ISBN diurus oleh pihak penerbit, namun untuk penulis mandiri harus diurus sendiri, bisa langsung datang ke kantor Perpusnas di Jakarta atau lewat faxmilenya. Selamat menulis…!!!
Komentar
Posting Komentar