Stigma Pinjaman Modal Usaha dari Masa ke Masa


modal usaha

Istilah “pinjaman modal” memang lebih umum diasosiasikan dengan kredit bank. Hal tersebut terjadi karena kebanyakan masyarakat dalam negeri mendapatkan pinjaman lewat produk kredit yang disediakan oleh lembaga – lembaga keuangan. Namun, kata “pinjaman” mempunyai maksud yang lebih luas dari sekedar kredit di bank dan lembaga keuangan lainnya.

Pada era tahun 80an ke belakang, melakukan pinjaman untuk keperluan usaha atau pun konsumsi dipandang kurang baik. Namun kini, pandangan masyarakat mulai berubah, yang mana mencari atau melakukan pinjaman untuk investasi bukanlah sesuatu yang buruk asalkan digunakan untuk kegiatan produktif yang hasilnya bisa digunakan untuk melunasi pinjaman tersebut.

Dalam dunia modern ini, bentuk pinjaman modal secara garis besar dapat dibedakan dalam dua kategori, yaitu pinjaman konkret dan non konkret. Pinjaman konkret (nyata) adalah pemberian modal yang langsung berupa uang / barang nyata.

Sedangkan pinjaman modal non konkret biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar dengan menerbitkan obligasi atau surat utang berjangka yang kemudian dijual kepada khalayak umum sebagai sumber modal pinjaman. Pinjaman macam ini cukup rumit diterapkan dan biasanya hanya perusahaan-perusahaan yang telah memenuhi persyaratan saja yang diizinkan melakukannya.

Dalam konsep managemen keuangan, pencarian modal yang dipakai untuk bisnis/usaha dapat digali dari berbagai sumber melalui tahap-tahapannya. Yang pertama dan lazimnya adalah dengan modal sendiri (pribadi). Ketika telah mampu mendirikan dan menjalankan perusahaan, maka untuk menggali sumber modal tambahan biasanya menggunakan modal ventura atau disebut ventura capital.

Modal jenis ventura capital adalah dana yang diberikan oleh lembaga keuangan dalam bentuk equity dan pengembaliannya berupa bagi keuntungan (profit sharing). Cara yang lain adalah perusahaan meminjam dari bank yang menyediakan layanan kredit usaha.

Dalam tahap ini, pihak bank akan meminta jaminan atau collateral serta perusahaan wajib memenuhi berbagai macam persyaratan administratif. Bila perusahaan membutuhkan modal usaha yang lebih besar lagi, maka bisa dilakukan lewat pasar modal, misalnya dengan go public, obligasi, atau surat utang lainnya yang memenuhi peraturan yang berlaku.

Melihat realita yang ada, mendapatkan pinjaman modal tidak semudah seperti yang diuraikan di atas. Ketika ingin mendapatkan bantuan pinjaman modal dari ventura capital, seorang pengusaha harus memiliki konsep bisnis yang jelas, menarik, dan prospektif.

Beberapa tahun yang lalu, di Indonesia berdiri seratusan lembaga yang bergerak di bidang ventura capital, namun perannya masih belum dikenal luas oleh masyarakat. Lembaga lain yang dikenal masyarakat sebagai penyedia pinjaman modal yang cepat dan praktis adalah Pegadaian.

Lembaga keuangan ini dulu dikenal sebagai tempatnya “orang susah”, tempat mendapatkan sejumlah uang dengan memberikan televisi, perhiasan, motor, dan barang lainnya sebagai jaminannya, meskipun dengan bunga yang lebih tinggi.

Hari ini, banyak pengusaha kecil yang memanfaatkan jasa pegadaian untuk mendapatkan dana segar untuk keperluan usaha jangka pendek atau mengatasi masalah cash flow. Dalam menjalankan sebuah bisnis, ketika perusahaan berada pada kondisi baik, maka sumber pinjaman yang bersifat lunak wajib digali. Misalnya pinjaman dari bank dengan bunga rendah, modal pinjaman dari keluarga atau modal investasi dari sahabat dengan kategori pinjaman atau kepemilikan saham.

Pinjaman yang berasal dari keluarga harus dikelola dengan profesinal agar tidak menimbulkan sengketa dan perselisihan karena dasarnya adalah kepercayaan. Bila anda konsisten mengelola keuangan secara profesional, maka ke depannya akan meningkatkan kredibelitas diri sehingga lebih gampang mencari sumber pinjaman yang lain.


Tinggalkan komentar