10 Perusahaan yang Rekrut Karyawan Terbanyak Selama Masa Pandemi


lowongan kerja

Hanya dalam beberapa minggu yang singkat, jutaan orang di seluruh Amerika Serikat dan negara lainnya harus kehilangan pekerjaan mereka. Pandemi COVID-19 telah melumpuhkan ekonomi dunia. Beberapa industri seperti maskapai penerbangan dan wisata harus berjuang ekstra untuk bertahan.

Namun ada sejumlah perusahaan yang merekrut pekerja baru dalam jumlah besar bahkan di saat-saat sulit ini. Di sini kita melihat sepuluh perusahaan teratas yang mempekerjakan paling banyak pekerja baru.

Perusahaan-perusahaan ini merekrut banyak pekerja baru

Perusahaan farmasi, toko online, dan penyedia layanan kesehatan merekrut karyawan baru dalam jumlah besar di tengah pandemi COVID-19. Data postingan LinkedIn tentang lowongan pekerjaan menunjukkan bahwa masih ada sejumlah kesempatan kerja jika Anda baru saja kehilangan pekerjaan Anda atau ingin beralih karier.

Peringkat di bawah ini didasarkan pada data posting pekerjaan LinkedIn. Sepuluh perusahaan di Amerika Serikat ini merekrut banyak pekerja baru:

1. 7-Eleven
2. Army National Guard
3. KPMG
4. Amazon
5. Genentech
6. Lowe
7. HCA Healthcare
8. Intuit
9. Nepris
10. Whole Foods

Konsumen secara agresif menyetok makanan dan perlengkapan rumah tangga. Jaringan ritel seperti 7-Eleven, Whole Foods, dan Lowe’s telah meningkatkan perekrutan karyawan untuk menangani permintaan yang meningkat. HCA Healthcare menambahkan lebih banyak pegawai ke timnya untuk memerangi pandemi virus corona.

Raksasa bioteknologi Genentech telah memulai uji klinis Fase-3 dari obat artritis Actemra (tocilizumab) sebagai pengobatan untuk COVID-19 pada kasus yang parah.

Intuit dan KPMG secara agresif merekrut profesional pajak. Orang-orang yang duduk di rumah pasti harus membayar pajak mereka. Nepris adalah platform e-learning berbasis cloud yang menghubungkan siswa dan pengajar dengan pakar industri yang tepat. Ini memungkinkan siswa untuk belajar dari pakar industri bahkan tanpa meninggalkan kelas.

Sementara itu, bisnis raksasa e-commerce Amazon berjalan sangat baik di tengah pandemi virus korona. Namun, banyak yang mengkritik Amazon karena tidak berbuat cukup untuk melindungi karyawannya dari COVID-19.

Amazon telah melihat lonjakan besar dalam jumlah pesanan karena pelanggan memesan persediaan penting dan barang lainnya. Perusahaan telah mengumumkan bahwa mereka akan mempekerjakan 100.000 pekerja untuk menangani peningkatan pasokan.

Amazon juga telah menaikkan gaji karyawan gudangnya sebesar $ 2 per jam. Karyawan di jaringan pengiriman yang bekerja lebih dari 40 jam seminggu akan mendapat gaji dua kali lipat untuk lembur.


Tinggalkan komentar