5 Pelajaran Bisnis dari Olahraga Selancar


selancar

Olah raga permainan air dengan papan seluncur tentu sudah tidak asing lagi bagi kita. Jika anda pernah berlibur ke pantai Kuta Bali, maka anda akan menyaksikan banyak wisatawan yang memanfaatkan waktu liburannya dengan bermain deburan ombak di atas papan seluncur atau lebih dikenal dengan istilah surfing.

Olah raga air ini merupakan salah satu water sport yang paling populer di dunia. Dengan memanfaatkan luas bidang papan, daya dorong ombak, dan keseimbangan diri, maka kita akan bisa merasakan nikmatnya meluncur jauh di atas deburan gelombang air.

Namun, pada postingan kali ini, kita tidak akan membahas mengenai seluk beluk olahraga yang dipopulerkan oleh orang Amerika dan Australia tersebut, tetapi mencoba mengaitkan hal-hal menarik pada olahraga surfing dengan dunia bisnis (entrepreneurship).

Apa sajakah pelajaran bisnis yang bisa kita petik dari olahraga surfing tersebut? Mungkin jika kita gali secara mendalam, akan ada banyak nilai positif yang bermanfaat bagi jiwa kewirausahaan kita, dan lima poin ini adalah rangkumannya.

1. Menentukan Posisi Start yang Tepat
Saat pertama belajar berselancar, anda tentunya akan mengamati bagaimana cara orang-orang melakukannya. Setelah memahami, anda pun akan mencari posisi dan moment yang tepat sehingga ketika gaya angkat gelombang air telah mendorong papan luncur anda, maka anda telah siap melaju dan berdiri untuk mengendalikan papan anda agar bisa bergerak lama.

Sama seperti halnya saat pertama bermain surfing, dalam memulai membangun sebuah bidang usaha atau launching produk baru, anda wajib melakukan analisis dan riset terlebih dahulu. Sehingga ketika moment telah tiba, bisnis anda tidak akan mengalami kegagalan dan tenggelam.

2. Jangan Jadi Spekulator
Apa yang dilakukan oleh seorang surfer ketika melihat gelombang ombak yang bagus akan datang menghampirinya, sementara ia masih belum siap? Ia biasanya akan tetap dalam sikap “turn and charge” atau posisi reguler dan membiarkan moment itu lewat, karena jika dipaksakan bisa membuat si peselancar jatuh tergulung ombak. Demikian pula dalam berbisnis.

Tidak semua peluang bagus yang datang harus kita sapu bersih saat itu juga. Ada kalanya kita harus men-charge diri (cooling down sejenak), agar nantinya kita benar-benar telah siap. Jangan bertindak spekulatif dalam memanfaatkan celah bisnis hanya karena provokasi orang-orang sekitar anda.

3. Sadar Sosial
Banyak orang yang bilang bahwa para pecinta selancar memiliki jiwa sosial yang tinggi. Hal ini dapat kita lihat dari aktivitas saling tolong-menolong saat melakukan kegiatan di air dan juga menjaga lingkungan perairan agar tetap bersih. Berkaca pada hal tersebut, dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan, anda hendaknya tidak boleh “acuh tak acuh” terhadap aktivitas sosial dan lingkungan masyarakat sekitar.

4. Bersiaplah Menghadapi Fluktuasi Gelombang
Dalam bermain selancar, anda harus mampu bertahan dari berbagai kondisi hempasan gelombang air. Bayangkan dinding air setinggi 3 meter dengan kekuatan dorong yang besar bisa membuat anda terhempas jauh. Ketika tenggelam, anda harus segera muncul ke permukaan.

Begitulah yang juga harus anda lakukan dalam melakoni bisnis anda. Persiapkan mental dan fisik anda karena menurut data Bloomberg, rata-rata 8 dari 10 pengusaha mengalami kegagalan pada 1 tahun pertama.

5. Have Fun
Olah raga surfing sering membuat para pemula menjadi adiktif. Kebebasan dan kesenangan saat bermain di atas air memacu adrenalin saraf anda. Meskipun olahraga ini memiliki resiko kecelakaan yang cukup besar, namun bukan berarti anda harus takut dan melupakan kenikmatan aktivitas surfing tersebut.

Saat membangun bisnis, anda perlu melangkah waspada, namun bukan berarti anda harus terbawa kondisi stress dan cemas yang berlebihan. Enjoy aja..


Tinggalkan komentar