Usaha kerjasama kemitraan menjadi salah satu cara dalam membangun sebuah ladang bisnis yang handal. Model kerjasama versi waralaba atau franschise merupakan jalan yang banyak dilakoni oleh para pengusaha kelas kakap maupun para entrepreneur muda yang masih minim pengalaman.
Di Indonesia sendiri, model usaha kemitraan waralaba cukup berkembang pesat. Di awali sekitar tahun 50an, yaitu kerjasama kemitraan bisnis daeler kendaraan bermotor dengan buying licenced.
Selanjutnya beberapa pebisnis dengan pelbagai produk usahanya, baik yang berasal dari luar maupun dalam negeri terus mencoba mengepakkan sayap usahanya dengan menawarkan kerjasama kemitraan waralaba kepada khalayak umum yang berminat. Agar model bisnis ini memiliki aturan yang jelas dan berstandard, maka pada tahun 1997 pemerintah mengeluarkan payung hukum tentang bisnis waralaba.
Saat ini, di Indonesia terdapat ribuan bisnis model waralaba dengan berbagai macam produk usaha waralabanya. Sebagian merupakan franchise global, dan sebagiannya adalah waralaba milik pengusaha Indonesia. Hal ini menandakan bahwa angkatan entrepreneur di Indonesia semakin bertambah.
Namun, dengan jumlah pelaku usaha waralaba yang banyak tentu menimbulkan konsekwensi tersendiri, salah satunya adalah kompetisi bisnis yang kian ketat. Bila tidak pandai-pandai mengambil strategi usaha, maka bisnis franchise yang dilakoninya bisa mandek bahkan terjungkal.
Lalu apa saja yang mesti dilakukan untuk memajukan usaha model waralaba tersebut? Jika anda adalah seorang franchisor, maka berikut ini disajikan beberapa kiat dalam memajukan bisnis waralaba anda:
1. Lakukan Analisa terhadap Persebaran Gerai Bisnis Anda
Memiliki jumlah kemitraan yang banyak tentu hal yang paling diinginkan oleh para franchisor (pewaralaba). Namun, dalam upaya mengembangkan atau ekspansi bisnis waralaba anda ke berbagai wilayah, sebaiknya memperhatikan terlebih dahulu bagaimana kinerja gerai-gerai yang telah menjadi mitra bisnis anda.
Bila dari analisa anda menunjukkan bahwa setidaknya 60%-70% telah memenuhi target yang diharapkan, maka bisnis anda dapat dikatakan telah sukses dan siap melakukan ekspansi ke lokasi yang lain.
2. Berupaya Meminimalisir Kompetisi Internal
Secara logika, semakin banyak memiliki mitra usaha waralaba (franchesee), maka omzet dan keuntungan yang diperoleh oleh pemberi waralaba tentu semakin besar. Hal tersebut menjadi salah satu dasar bagi pemilik waralaba untuk memfokuskan diri dalam mengembangkan kerajaan bisnisnya.
Namun dalam upaya ekspansi bisnis tersebut, franchisor sebaiknya memperhatikan pengaturan tata lokasi area para francheseenya, sehingga dapat meminimalkan persaingan dalam satu payung bisnis yang sama.
Beberapa pemberi waralaba (misalnya waralaba supermarket) melakukan seleksi ketat untuk menerima kerjasama dari calon mitra usahanya (franchesee) berdasarkan titik-titik/jarak lokasi yang sesuai.
Sehingga dalam satu area (misal satu kecamatan) hanya diizinkan terdapat satu atau dua gerai saja. Bila terjadi kompetisi sengit antar franchesee, maka lambat laun akan merongrong pondasi bisnis franchisor.
3. Keep Balancing
Tak sedikit franchisor yang lebih memfokuskan diri dalam meraih mitra waralaba yang sebanyak-banyak, sehingga kurang memperhatikan bagaimana kondisi bisnis para franchesee-nya terkini. Support terhadap mereka, baik berupa suplay bahan baku, pelatihan manajemen, controling dan sebagainya menjadi tidak maksimal.
Bila para franchessee tersebut masih belum berpengalaman, dan porsi support dari franchisor tidak optimal, maka dipastikan mereka akan mengalami kebangkrutan. Dan itu akan membawa image negatif terhadap kerajaan bisnis waralaba tersebut. Oleh sebab itu, penting sekali bagi sang pemberi waralaba untuk tetap menjaga keseimbangan antara ekspansi dan support bisnis.
4. Inovasi dan Menjaga Karakteristik Produk
Menjalani bisnis waralaba sebagai franchisor memerlukan kerja ekstra. Banyak hal yang ternyata harus diperhatikan. Mengevaluasi kondisi perusahaan secara berkala, mengontrol dan memberi support kepada para franchesee, menyiapkan strategi ekspansi, serta melakukan promosi adalah beberapa poin penting yang wajib dikerjakan.
Karena saking banyaknya, tak jarang mereka (franchisor) lupa untuk melakukan inovasi dan perbaikan produk agar sesuai dengan perkembangan selera konsumen. Sehingga minat konsumen terhadap produk yang mereka tawarkan tersalip oleh produk baru yang lebih inovatif.
Oleh karena itu, sambil berupaya mendapatkan jumlah franchesee yang memenuhi target, anda bersama tim pengembangan produk sebaiknya jangan pernah merasa puas terhadap produk yang anda tawarkan saat ini.
5. Ikuti Aturan Eksternal yang Ada dan Buat Aturan Internal yang Jelas
Pemberi waralaba hendaknya harus selalu up to date dalam mengetahui, menyesuaikan dan mengikuti berbagai aturan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang. Hal ini bertujuan untuk menghindari masalah hukum yang membelit perusahaan.
Hal sebaliknya juga perlu dilakukan dengan cermat dan jelas, khususnya dalam melakukan perjanjian kerjasama dengan para franchesee. Sehingga atura internal tersebut dapat dengan mudah dipahami dan dilaksanakan bersama. Kerancuan aturan dan keterlibatan masalah hukum akan membuat perusahaan menjadi tidak konsen dalam menjalankan bisnisnya, sehingga bisa saja terjungkal oleh kompetitor lain.
Demikianlah beberapa tips untuk memajukan bisnis franchise anda, semoga dapat sedikit memberi inspirasi usaha anda. Salam kerja & usaha!!!
Komentar
Posting Komentar