Ada beragam cara untuk menarik perhatian masyarakat terhadap produk bisnis atau promosi yang dipasarkan, satu diantaranya adalah dengan memanfaatkan balon. Balon warna – warni memang lebih identik dengan acara pesta, namun jika dibuat dan dibentuk menarik maka dapat menjadi media advertisement yang cukup efektif.
Banyak perusahaan telah menyadari efektivitas pemakaian balon gas untuk menarik perhatian khalayak ramai, khususnya ketika mereka sedang mengadakan event tertentu. Sehingga hal ini berdampak semakin meningkatnya permintaan balon gas.
Tak heran jika setiap minggu, para pelaku usaha ini kerap mendapat proyek, baik berupa penyewaan atau pembuatan balon promosi. Salah seorang yang sudah cukup lama terjun di usaha balon gas helium tersebut adalah Suyanto Priyadi.
Bisnis pembuatan dan sewa balon tersebut sudah lima tahun yang lalu ia jalankan. Pria ini menawarkan berbagai macam jenis balon promosi, seperti balon udara berbentuk oval maupun kubus, balon berbentuk gerbang, balon tabung hingga balon tepuk untuk para supporter.
Dari sekian macam bentuk balon, produk yang menjadi favorit dan sering dipakai oleh perusahaan adalah balon udara raksasa yang memiliki dimensi keliling lingkaran mencapai 12 meter (untuk balon oval) sehingga menjangkau lebih luas karena dapat terlihat dari jarak yang jauh. Pada balon tersebut ditempelkan brand atau materi promosi di dua sisi.
Selain yang berbentuk bulat, balon promosi yang berbentuk kubus pun sering digunakan, terutama dengan dimensi 3meter x 3meter x 3meter. Dengan berbentuk kubus, perusahaan dapat mencantumkan materi promosi pada keempat sisinya. Balon raksasa untuk media promosi tersebut biasanya mengudara pada ketinggian sekitar 20-30 meter dari permukaan tanah.
Para pelaku bisnis ini, terutama di kota-kota besar mematok rata-rata harga sewa balon berkisar antara Rp5 juta–Rp10 juta, sedangkan untuk pembuatan balon customize (dibentuk sesuai pesanan) di atas Rp15 juta yang rata-rata lama pembuatannya sekitar satu minggu.
Menurut pengakuan salah seorang pengusaha, dalam sebulan, ia bisa mendapatkan 4-6 proyek pembuatan balon promosi. Dan biasanya akan terjadi peningkatan permintaan setiap akhir tahun dan moment hari raya tertentu.
Untuk meningkatkan omset bisnisnya, ia berusaha menyasar target pasar potensial, misalnya para event organizer, perusahaan properti, pelaku bisnis otomotif, serta Dinas Pariwisata setempat. Promosi bisnisnya lebih sering memanfaatkan media sosial, forum jual beli online, dan juga Linkedin.
Tantangan dan kendala yang sering dihadapi dalam menjalankan bisnis ini adalah patokan harga yang tergolong tidak murah. Hal itu membuat calon klien seringkali merasa kaget dan berpikir dua kali untuk menggunakan media balon promosi tersebut.
Oleh karena itu, harga perkenalan menjadi kunci awal untuk menjaring klien. Sehingga untuk pemesanan selanjutnya klien tidak akan kaget saat membaca surat penawaran yang diberikan. Bidang bisnis ini di Indonesia boleh dibilang cukup cerah karena belum banyak pemain yang bergerak di bidang ini, sehingga persaingannya tidak terlalu ketat.
Komentar
Posting Komentar