Tahun 2015 lalu, tren perbaikan kondisi fundamental makroekonomi telah mewarnai kondisi ekonomi dalam negeri, dan hal ini diperkirakan akan terus berlanjut di tahun 2016 ini. Oleh karena itu, PT Mandiri Manajemen Investasi memperkirakan ada pergerakan positif di sektor pasar saham dan obligasi.
Hal ini diungkapkan oleh Muhammad Hanif yang menjabat sebagai Direktur Utama PT Mandiri Manajemen Investasi dalam acara investor gatgering di Hotel Shangrila yang bertema “Market Outlook 2016”, seperti yang dikutip dari laman Viva News (21/1/2016). Menurut Hanif, optimisme tersebut didasarkan pada rencana belanja pemerintah dan kembali pulihnya daya beli konsumen, sehingga membuat nilai tukar rupiah dan pasar keuangan Indonesia berada pada kondisi stabil.
Selain itu, prediksi sentimen positif di pasar modal domestik yang menjadi indikator makro ekonomi adalah adanya penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia yang menjadi 7,25 persen. Dengan penurunan suku bunga tersebut diharapkan menjadi salah satu pemicu pertumbuhan ekonomi nasional serta dimulainya siklus pelonggaran moneter.
Muhammad Hanif mengatakan, “Kami melihat potensi pertumbuhan pada kelas aset saham dan obligasi ditopang oleh potensi pertumbuhan positif dan kinerja kedua di tahun 2016 ini”.